infowarkop.web.id Ketenangan malam di kawasan Jalan Air Camar, Kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur, mendadak berubah menjadi kepanikan. Sebuah warung kopi sederhana di sekitar Lapangan Matador dilalap api hingga rata dengan tanah.
Warga yang sedang beristirahat sontak keluar rumah setelah mendengar suara letupan kecil diikuti cahaya merah membumbung dari arah warung. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menyambar bagian atap bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu.
Salah satu warga bernama Amir Hamzah, yang pertama kali melihat kejadian itu, mengaku sempat terkejut. “Saya melihat api sudah besar di bagian dapur. Waktu itu angin kencang, jadi apinya cepat menyebar,” ujarnya.
Tanpa pikir panjang, Amir langsung menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang untuk meminta bantuan. Dalam beberapa menit, petugas datang ke lokasi dengan sirine meraung memecah keheningan dini hari.
Damkar Turunkan Tiga Armada dan Puluhan Personel
Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Padang, Sutan Hendra, membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Ia menjelaskan bahwa laporan diterima tak lama setelah api terlihat membesar. “Begitu laporan masuk, kami langsung kerahkan tiga unit mobil pemadam dengan puluhan personel,” katanya.
Petugas tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan segera melakukan upaya pemadaman dari dua arah untuk mencegah api menjalar ke bangunan lain. Warga sekitar juga turut membantu dengan peralatan seadanya seperti ember dan selang air rumah tangga.
“Api cukup cepat membesar karena sebagian material bangunan terbuat dari kayu dan tripleks. Kami berjuang agar api tidak merambat ke rumah di sebelahnya,” ungkap Sutan.
Butuh waktu lebih dari satu jam bagi petugas untuk benar-benar memastikan api padam. Setelah bara terakhir dipadamkan, yang tersisa hanyalah puing hangus dan sisa dinding yang nyaris roboh.
Asal Api Diduga dari Korsleting Listrik
Dari hasil pemeriksaan sementara, dugaan kuat sumber api berasal dari korsleting listrik di area dapur. Saat kejadian, warung dalam kondisi kosong karena pemiliknya sudah pulang sejak malam sebelumnya.
Menurut keterangan warga, pemilik warung biasanya menutup tempat usahanya sekitar pukul sebelas malam. Namun malam itu, ia pulang lebih cepat karena sedang tidak enak badan.
“Pemilik warung sudah di rumah waktu kebakaran terjadi. Untungnya tidak ada korban jiwa,” jelas Sutan Hendra.
Petugas gabungan dari kepolisian dan Damkar kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Beberapa barang sisa kebakaran, seperti kabel, colokan listrik, dan kompor gas, diamankan sebagai barang bukti.
Kerugian Ditaksir Puluhan Juta Rupiah
Meski tidak menimbulkan korban, kebakaran tersebut menyebabkan kerugian material cukup besar. Seluruh isi warung, mulai dari peralatan dapur, kursi, meja, hingga kulkas, habis terbakar.
Damkar memperkirakan nilai kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Kerugian sekitar lima puluh juta rupiah, karena seluruh isi bangunan ludes,” ujar Sutan.
Beberapa warga menyebutkan, warung tersebut menjadi tempat nongkrong favorit warga sekitar karena lokasinya strategis di pinggir jalan utama dan dekat dengan lapangan olahraga. Kini, tempat itu hanya menyisakan bekas arang dan bau gosong yang masih menyengat.
Kesigapan Petugas Tuai Apresiasi Warga
Warga sekitar mengapresiasi kesigapan petugas pemadam kebakaran yang datang dalam waktu singkat setelah menerima laporan. “Kalau mereka terlambat, mungkin rumah di sebelah warung juga ikut terbakar,” kata seorang warga bernama Rudianto.
Ia menambahkan, kondisi lingkungan yang padat dan banyak bangunan semi permanen membuat api bisa cepat menyebar. Beruntung, malam itu angin tidak terlalu kencang setelah tim Damkar tiba.
Petugas pun sempat melakukan pendinginan hingga beberapa jam setelah api padam, guna mencegah munculnya bara api baru dari material yang masih menyala di bagian dalam bangunan.
Polisi Turun Tangan Lakukan Olah TKP
Setelah situasi aman, pihak kepolisian dari Polsek Padang Timur bersama tim inafis mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Kapolsek menyatakan bahwa pihaknya akan menelusuri penyebab pasti kebakaran dengan memeriksa saksi-saksi dan memverifikasi hasil temuan Damkar.
“Untuk sementara dugaan kuat memang korsleting listrik, tapi kami akan pastikan melalui hasil olah TKP,” ujarnya.
Polisi juga mengimbau warga agar berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik, terutama di tempat usaha seperti warung kopi yang biasanya memiliki banyak peralatan elektronik seperti kulkas, dispenser, dan mesin kopi.
Pelajaran Berharga bagi Pemilik Usaha Kecil
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para pemilik usaha kecil di Kota Padang untuk memperhatikan aspek keselamatan di tempat usaha.
Petugas Damkar menekankan pentingnya pemeriksaan rutin instalasi listrik, serta menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap warung atau toko.
“Banyak kebakaran kecil bisa dicegah jika ada APAR di lokasi. Biayanya tidak seberapa dibandingkan kerugian saat kebakaran terjadi,” jelas Sutan.
Selain itu, masyarakat juga diimbau segera melapor bila melihat percikan api atau bau kabel terbakar agar dapat segera ditangani.
Warga Berharap Bantuan Pemulihan
Usai kebakaran, warga sekitar bergotong royong membersihkan puing-puing sisa bangunan. Mereka juga membantu pemilik warung mengumpulkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan bantuan pemulihan bagi pemilik warung yang kehilangan sumber mata pencaharian.
Beberapa organisasi sosial di Padang dikabarkan sudah menyiapkan bantuan logistik dan bahan bangunan ringan untuk membantu proses pembangunan kembali.
“Warung itu tempat warga berkumpul setiap pagi dan malam. Kami berharap bisa segera dibangun lagi,” ujar seorang warga lainnya, Nina.
Penutup: Kewaspadaan Adalah Kunci
Kebakaran di Jalan Air Camar menjadi pengingat bahwa musibah dapat datang kapan saja. Masyarakat diminta lebih waspada, terutama terhadap instalasi listrik di bangunan tua atau semi permanen.
Berkat kesigapan petugas dan bantuan warga, api berhasil dipadamkan sebelum merambat ke bangunan lain. Namun, kerugian yang ditimbulkan cukup besar bagi pemilik warung yang menggantungkan hidup dari usahanya.
Kisah ini meninggalkan pelajaran penting: kewaspadaan, perawatan listrik yang rutin, dan kerja sama antara warga serta aparat menjadi benteng pertama dalam mencegah kebakaran serupa di masa depan.

Cek Juga Artikel Dari Platform liburanyuk.org
