Langkah Strategis Diplomasi Ekonomi Indonesia

Upaya memperkuat ekspor kopi Indonesia kembali menunjukkan hasil nyata. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo secara resmi ikut meresmikan pabrik kopi El Wetedy yang berlokasi di Distrik Mit Ghamr, Provinsi Dakahlia, Mesir. Peresmian ini menjadi bagian dari tindak lanjut konkret atas kesepakatan dagang yang tercapai dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.

Kehadiran pabrik kopi tersebut dinilai sebagai tonggak penting dalam diplomasi ekonomi Indonesia, khususnya untuk memperluas pasar komoditas unggulan nasional di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Kopi Indonesia, terutama jenis Robusta, kini semakin mendapat tempat di pasar Mesir yang memiliki konsumsi kopi cukup besar dan terus berkembang.


Peran KBRI Kairo dalam Mendorong Ekspor Kopi

Peresmian pabrik kopi El Wetedy dilakukan oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti, pada 16 Desember 2025. Dalam sambutannya, Syahran menyampaikan apresiasi kepada pihak pengusaha Mesir yang telah memilih kopi Indonesia sebagai bahan baku utama produksi.

Menurut Syahran, keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif KBRI Kairo dalam memfasilitasi pertemuan bisnis antara eksportir Indonesia dan importir Mesir. Pasca-TEI 2025, komunikasi dan kerja sama antara pelaku usaha kedua negara semakin intensif, membuka jalan bagi realisasi transaksi dalam skala besar.

Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan sekadar kerja sama bisnis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi kopi Indonesia sebagai produk bernilai tambah tinggi di pasar global.


Pabrik El Wetedy dan Potensi Pasar Mesir

Pabrik kopi El Wetedy menjadi salah satu fasilitas pengolahan kopi terbesar di kawasan Delta Mesir. Dengan kapasitas produksi yang terus ditingkatkan, pabrik ini membutuhkan pasokan biji kopi Robusta sekitar 60 ton per bulan dengan nilai transaksi mencapai kurang lebih Rp5 miliar.

Kopi Indonesia yang diolah di pabrik ini kemudian dikemas dalam berbagai varian aroma dan rasa untuk memenuhi selera konsumen lokal. Produk kopi tersebut dipasarkan ke warung kopi tradisional, kafe modern, hingga jaringan supermarket besar di Mesir.

Pemilik pabrik, Haji Hamdy El Wetedy, menyampaikan bahwa kopi Indonesia memiliki kualitas yang konsisten dan karakter rasa yang kuat, sehingga sangat cocok dengan preferensi pasar Mesir. Ia juga mengapresiasi dukungan KBRI Kairo dalam menjaga kelancaran pasokan dan membangun kepercayaan antara mitra dagang.


Promosi Aktif dan Inovasi Pemasaran

Selain distribusi konvensional, pemasaran kopi Indonesia di Mesir kini juga didukung oleh strategi digital. Importir dan pelaku usaha setempat semakin aktif memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan kopi Indonesia kepada konsumen yang lebih luas, khususnya generasi muda.

Staf Atase Perdagangan KBRI Kairo, Syamsu Alam Darwis, menjelaskan bahwa promosi digital menjadi kunci penting dalam memperluas penetrasi pasar. Ia menambahkan bahwa pengenalan berbagai varietas kopi Indonesia terus dilakukan melalui pameran, temu bisnis, dan kegiatan promosi terpadu.

Menurutnya, menjaga kualitas biji kopi menjadi faktor utama agar kepercayaan pasar tetap terjaga. Selain itu, penggunaan metode pembayaran yang aman dan transparan juga menjadi perhatian penting dalam setiap transaksi ekspor.


Kinerja Ekspor Kopi Indonesia ke Mesir

Data perdagangan menunjukkan tren yang sangat positif. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Mesir (CAPMAS), nilai ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada periode Januari hingga September 2025 mencapai US$129,50 juta. Angka ini meningkat tajam sebesar 61,23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat bahwa total nilai ekspor kopi Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai US$163 juta atau sekitar Rp2,7 triliun. Capaian tersebut tumbuh 29,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

KBRI Kairo juga mencatat bahwa kopi menyumbang sekitar 10,27 persen dari total nilai ekspor Indonesia ke Mesir. Hal ini menempatkan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan dalam hubungan dagang bilateral kedua negara.


Dampak Langsung bagi Petani Kopi Indonesia

Penguatan ekspor kopi ke Mesir tidak hanya berdampak pada peningkatan nilai perdagangan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi petani kopi di Indonesia. Permintaan yang stabil dan berkelanjutan membuka peluang peningkatan pendapatan petani, khususnya di sentra produksi Robusta seperti Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.

Dengan adanya kepastian pasar, petani diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi dan menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong ekspor berbasis nilai tambah dan kesejahteraan petani.


Peluang Ekspansi ke Kawasan Afrika dan Timur Tengah

Keberhasilan pabrik kopi El Wetedy juga membuka peluang ekspansi ke negara-negara sekitar Mesir. Kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah dikenal sebagai pasar potensial dengan tren konsumsi kopi yang terus meningkat.

KBRI Kairo menilai Mesir dapat menjadi hub strategis bagi distribusi kopi Indonesia ke kawasan tersebut. Dengan infrastruktur industri dan jaringan perdagangan yang kuat, produk kopi Indonesia memiliki peluang besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas.


Komitmen Berkelanjutan Diplomasi Perdagangan

Peresmian pabrik kopi di Mesir menjadi bukti bahwa diplomasi ekonomi Indonesia tidak berhenti pada penandatanganan kesepakatan, tetapi terus berlanjut hingga realisasi konkret di lapangan. KBRI Kairo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi pelaku usaha Indonesia dalam menembus pasar internasional.

Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra luar negeri, kopi Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai komoditas unggulan global. Langkah ini sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai produsen kopi berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar dunia.

Baca Juga : Mengapa Rasa Kopi Bisa Berbeda? Peran Manusia dan Lingkungan dalam Membentuk Karakter Kopi

Jangan Lewatkan Info Penting Dari : outfit

By mimin