Ekspor Aceh Melonjak di Juli 2025
infowarkop.web.id – Aceh mencatat kinerja ekspor yang gemilang pada Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh melaporkan, nilai ekspor mencapai USD 61,35 juta, naik 25,95% dibandingkan bulan Juni 2025. Lonjakan ini menandai penguatan perdagangan luar negeri Aceh, terutama dari sektor nonmigas.
Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, menyebutkan bahwa permintaan global terhadap komoditas unggulan Aceh mendorong tren positif ini.
“Nilai impor migas sebesar USD 2,51 miliar atau turun 29,36 persen secara tahunan, sementara impor nonmigas mencapai USD 18,06 miliar, turun 1,29 persen,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Batubara dan Kopi, Andalan Ekspor Aceh
Dari total nilai ekspor, komoditas nonmigas menyumbang USD 55,88 juta, sementara migas menyumbang USD 5,48 juta. Batubara menjadi komoditas utama dengan nilai ekspor mencapai USD 39,20 juta atau sekitar 70,16% dari total ekspor Aceh bulan ini.
Selain batubara, kopi dan rempah-rempah juga memberi kontribusi besar dengan nilai USD 6,42 juta atau 11,49%. Disusul oleh ekspor minyak mentah senilai USD 5,48 juta, produk kimia USD 1,30 juta, dan bahan anyaman nabati serta produk nabati lainnya sebesar USD 0,85 juta.
India, Mitra Dagang Terbesar
India tercatat sebagai mitra dagang terbesar Aceh pada Juli 2025, dengan nilai ekspor mencapai USD 44,40 juta atau 72,38% dari total ekspor. Komoditas utama yang dikirim ke India adalah batubara, serta lemak dan minyak nabati.
Selain India, negara tujuan ekspor Aceh lainnya adalah:
- Thailand, senilai USD 8,04 juta, dengan komoditas utama minyak mentah, batubara, daging olahan, dan buah-buahan.
- Jepang, senilai USD 2,26 juta, dengan komoditas unggulan bahan anyaman nabati, kopi, dan rempah-rempah.
Impor Turun, Gas Masih Dominan
Di sisi lain, impor Aceh pada Juli 2025 tercatat sebesar USD 52,22 juta. Komoditas yang paling banyak diimpor adalah bahan bakar mineral/gas, senilai USD 48,68 juta, diikuti oleh pupuk sebesar USD 2,71 juta, dan bahan kimia anorganik sebesar USD 0,82 juta.
Adapun negara asal impor terbesar Aceh adalah:
- Qatar, senilai USD 25,11 juta, mayoritas berupa gas butana dan propana.
- Amerika Serikat, senilai USD 23,57 juta, juga didominasi produk gas.
- Tiongkok, senilai USD 3,54 juta, dengan komoditas utama berupa pupuk dan bahan kimia anorganik.
Peluang Ekonomi ke Depan
Lonjakan ekspor ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian Aceh. Potensi besar di sektor batubara dan kopi diharapkan mampu mendorong Aceh menjadi salah satu pusat perdagangan internasional.
Dengan tren global yang semakin terbuka terhadap komoditas unggulan Indonesia, Aceh perlu memperkuat kualitas, efisiensi, dan inovasi agar daya saing produk terus meningkat. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pihak swasta menjadi kunci agar ekspor Aceh dapat terus berkelanjutan dan berkembang.
Cek juga artikel paling baru di beritapembangunan.web.id
