infowarkop.web.id – Kabar duka datang dari kalangan petani kopi di Bondowoso, Jawa Timur. Ratusan tanaman kopi jenis Java Coffee Estate (JCE) milik warga dilaporkan rusak akibat ulah orang tak dikenal (OTK). Kejadian ini membuat para petani kehilangan sumber penghasilan yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi keluarga.

Insiden perusakan itu terjadi di kawasan perkebunan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi kopi unggulan di Bondowoso. Wilayah ini bahkan menjadi bagian penting dalam rantai pasok kopi arabika berkualitas ekspor yang dikenal hingga ke luar negeri.

Namun kini, semangat para petani mendadak runtuh setelah melihat tanaman kopi yang mereka rawat bertahun-tahun dirusak begitu saja oleh pihak tak bertanggung jawab.


Ratusan Pohon Kopi Rusak Berat

Menurut keterangan sejumlah petani setempat, perusakan terjadi secara tiba-tiba pada malam hari. Pagi harinya, warga dibuat terkejut saat melihat batang dan cabang kopi yang telah ditebang secara brutal.

“Sekitar 400 batang kopi dirusak, sebagian besar patah di bagian tengah. Kami baru tahu pagi-pagi waktu mau nyiram tanaman,” ujar Suparno, salah satu petani di Desa Kalisat.

Kerugian yang dialami warga diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, mengingat tanaman kopi tersebut sudah memasuki masa produktif dan siap panen dalam waktu dekat.

Kopi jenis JCE (Java Coffee Estate) yang ditanam di kawasan ini dikenal memiliki kualitas tinggi, dengan cita rasa khas dan aroma kuat yang banyak diminati pasar lokal dan ekspor. Setiap pohon yang rusak berarti kehilangan potensi hasil panen hingga beberapa kilogram biji kopi kering.


Petani Kehilangan Sumber Penghidupan

Perusakan ini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga mengguncang psikologis para petani yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil perkebunan kopi.

“Kami menanam kopi ini sejak delapan tahun lalu. Dari sini kami menyekolahkan anak, bayar listrik, dan makan sehari-hari. Sekarang habis dirusak orang, kami bingung mau mulai dari mana lagi,” ungkap Wahyu, petani lainnya dengan nada sedih.

Sebagian besar warga di Kecamatan Ijen memang bekerja sebagai petani kopi, baik di lahan milik pribadi maupun di bawah naungan koperasi lokal. Setiap musim panen, hasil kopi mereka menjadi sumber utama perputaran ekonomi desa.

Kini, dengan rusaknya tanaman produktif tersebut, warga harus menunggu waktu lama untuk menanam kembali bibit baru dan menunggu hasil panen berikutnya.


Dugaan Motif dan Tindakan Polisi

Hingga kini, motif di balik perusakan tanaman kopi ini masih diselidiki. Sejumlah warga menduga ada konflik lahan yang menjadi penyebab utama. Namun, ada juga yang menduga bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut karena persaingan tidak sehat di sektor perkebunan.

Kepolisian Resor Bondowoso telah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini. Petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.

“Kami sudah menerima laporan dari warga. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku dan motif di balik kejadian ini,” ujar Kapolsek Ijen, AKP Ahmad Syafii, saat dikonfirmasi media.

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan sendiri, agar situasi di lapangan tetap kondusif.


Kopi JCE, Aset Bondowoso yang Bernilai Tinggi

Kopi Java Coffee Estate (JCE) merupakan salah satu varietas unggulan yang banyak dikembangkan di kawasan Ijen, Bondowoso. Dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut, daerah ini memiliki iklim yang ideal untuk budidaya kopi arabika berkualitas tinggi.

Cita rasa khasnya yang seimbang antara keasaman dan kekentalan membuat kopi JCE sering dikategorikan sebagai kopi premium Indonesia. Produk ini bahkan menjadi andalan ekspor ke Eropa dan Timur Tengah.

Karena itu, perusakan tanaman kopi ini bukan hanya kerugian bagi petani, tetapi juga pukulan bagi ekonomi daerah dan reputasi kopi Bondowoso di mata dunia.


Upaya Pemerintah Daerah Pulihkan Keadaan

Menanggapi insiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian berjanji akan memberikan bantuan bibit baru dan pendampingan kepada para petani terdampak.

“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Pemerintah daerah akan membantu para petani untuk memulihkan lahan dan menanam kembali kopi JCE. Kami tidak ingin semangat mereka padam,” ujar Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Eko Santoso.

Selain itu, pemerintah juga berencana memperketat pengawasan lahan perkebunan rakyat dan memperkuat koperasi petani agar mereka memiliki perlindungan hukum dan keamanan lebih baik.


Bondowoso Dikenal Sebagai Tanah Kopi

Selama ini, Bondowoso dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Julukan “Kota Kopi” disematkan karena hasil panennya yang konsisten berkualitas tinggi.

Kopi dari daerah ini bahkan sering menjadi juara dalam ajang Specialty Coffee Competition di tingkat nasional. Tak heran, perusakan ratusan tanaman kopi menjadi isu serius yang menyita perhatian publik dan pelaku industri.

Masyarakat berharap, insiden ini bisa segera terungkap agar tidak terulang di masa depan.


Harapan Petani: Keadilan dan Dukungan

Para petani kini hanya bisa berharap agar pihak berwajib segera menemukan pelaku dan memberikan keadilan. Mereka juga berharap pemerintah tidak tinggal diam dalam membantu pemulihan lahan serta memulihkan ekonomi warga.

“Kami tidak mau minta banyak, cuma ingin bisa tanam lagi dan hidup normal seperti dulu,” ucap Sutrisno, petani lain yang tanamannya turut jadi korban.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa menjaga hasil bumi tidak hanya soal menanam dan memanen, tetapi juga tentang melindungi jerih payah rakyat kecil dari tindakan perusakan yang merugikan banyak pihak.


Kesimpulan

Perusakan tanaman kopi JCE di Bondowoso bukan hanya kasus kriminal biasa, tetapi juga tragedi sosial dan ekonomi bagi para petani. Dalam setiap batang kopi yang tumbang, ada kerja keras, harapan, dan sumber nafkah yang ikut hilang.

Dengan dukungan pemerintah, kepolisian, dan solidaritas masyarakat, diharapkan Bondowoso bisa segera bangkit kembali — menjaga cita rasa kopi unggulnya, sekaligus mengembalikan senyum para petani yang kehilangan harapan.

Cek juga artikel paling baru dari platform 1reservoir.com

By mimin